Rani Andriani, Terpidana Mati yang Puasa 40 hari
Memang nasi sudah menjadi bubur, mungkin itulah yang bisa diambil dari kasus Rani Andriani yang menjadi salah satu terpidana mati. Paling tidak di akhir hayatnya dia sudah berusaha untuk bertobat dan menyerahkan semua kepada yang diatas Allah SWT. Salah satu hal yang patut diacungi jempol adalah dia rajin beribadah dan berubah menjadi sosok yang religious.
Menurut pembimbing rohani Hasan Makarim, sosok Rani Andriani menjadi salah satu pribadi manusia yang religi karena dia berpuasa lebih dari 30 hari. Memang dalam masa masa terakhir dari terpidana ini diberikan perlakuan khusus yang antara lain adalah bimbingan rohani sesuai dengan agama yang dianut, kemudian dikabulkan keinginan terakhir dari Rani Andriani tersebut yaitu meminta jenazahnya dikuburkan disamping kuburan ibunya di daerah Cianjur, jawa barat.
Manusia memang mempunyai berbagai pilihan dalam hidup, menentukan apa langkah langkah yang hendak diambil untuk masa depannya. Manusia juga memiliki sifat sifat yang baik dan juga sifat buruk, sehingga pasti akan ada salah dan khilaf begitu pula dosa dosa yang dilakukan. namun kesemuanya itu seandainya sebelum jiwa diambil dan nafas masih menyatu ditubuh masih ada waktu untuk mengucapkan taubat.
Semoga keluarga terpidana Rani Andriani diberikan ketabahan karena manusia didunia ini pasti akan meninggalkan dunia fana ini. Harapannya semoga kedepannya dengan eksekusi mati bagi para gembong narkotika di Indonesia, mereka akan insyaf dan bertaubat juga.
Rani Andriani, Terpidana Mati yang Puasa 40 hari
Reviewed by Unknown
on
08.07
Rating:
Tidak ada komentar: